ODOP 2

MENGAPA SAYA BERGABUNG DALAM ODOP (ONE DAY ONE POST)


Berawal dari chattingan tengah malam dengan Atik Wahyuni yang entah blog-nya apa, karena sampai sekarang saya belum diberi tahu. Saya mengeluhkan blog yang sepi pengunjung, lalu AW menganjurkan untuk bergabung dalam gerakan one day one post yang digagas oleh Bang Syaiha.

Awalnya ragu dan takut. Ragu jika harus membayar, maklum pengangguran. Takut juga jika yang lain sudah melangkah jauh, kan saya masih belajar. Tapi AW meyakinkan bahwa yang lain juga masih belajar, walaupun setelah bergabung saya begitu kaget melihat blog teman-teman yang sudah sangat jauh dari kata latihan, mereka profesional blogger.

Mau bagaimana lagi, tidak mungkin dong mundur. Apalagi pagi itu Bang Syaiha sendiri yang menyapa saya setelah dua malam setelah curhat tengah malam saya dengan AW. Yah, karena sudah terlanjur bergabung apa boleh buat selain maju terus pantang mundur.

Bahkan setelah AW balik curhat, bahwa dia keteteran saya belum juga merasa harus takut. Bukankah kata ayah Isa harus selalu semangat, NO EXCUSE! Menulis kan sudah jadi bagian dari keseharian. One Day One Post, atau dalam bahasa Portugal sedina sekiriman itu bisalah diusahakan.

Kalau dalam satu hari saya biasa terjaga lebih dari 18 jam, luangkan saja satu atau dua jam untuk menulis. Di ODOP 2 ini, Alhamdulillah saya dapat teman-teman baru yang satu tujuan, yaitu nulis dan nge-blog. Karena teman-teman saya di KBM sepertinya lebih suka mengirim tulisan ke media.

Senang rasanya ada yang mau membaca cerita gundul saya. Ini adalah hari pertama ODOP 2. Tapi beberapa hari kemarin saya sudah mulai, karena setiap ada ide pasti saya tulis. Kalau tidak pasti akan hilang.

Harapan saya adalah semoga dengan gerakan one day one post ini, saya semakin rajin menulis dan membaca. Juga untuk teman-teman yang lain, semoga tetap semangat dan kompak. Okey, cukup sekian.

#OneDayOnePost