My Make-up



Setiap orang punya penilaian dan pandangan masing-masing mengenai make up. Ada yang tergila-gila sampai dompetnya bocor, tak sedikit juga yang antipati terhadap make up.
Sebagian wanita berjuang keras untuk menemukan make up yang pas untuk dirinya. Berbagai merk dibeli dari yang murahan sampai yang mahal sekalipun.
Beruntung Vamcan orangnya pelit jadi gak pernah tuh ngalamin dompet bocor karena lapar mata atau beli yang gak cocok.
Pernah sih beberapa kali salah beli dan gak cocok. Tapi itu dulu, sekitar bulan Februari tahun lalu.
Tak bisa dipungkiri juga kalau jalan-jalan di mall, supermarket atau departement store suka mupeng ngeliatin deretan make up dengan display yang menawan.
Tapi, sekali lagi kepelitan diri menjadi penyelamat. Nah, bagi yang expert sih gampang aja yah milih dan aplikasikan make up. Tapi gimana dengan Vamcan?
Vamcan itu tomboy soalnya. Sikapnya kecowoan banget. Masa bisa sih pake make up?
Nah, untuk itu Vamcan punya definisi tersendiri nih mengenai make up. Sebenarnya tujuan make up menurut Vamcan adalah untuk mempertegas kecantikan yang sudah dimiliki.
Catet yah, mempertegas. Bukan untuk merubah. Jadi kalau udah merubah itu bukan make up namanya tapi mask/topeng.
Apa sih yang dipertegas di wajah kita? Banyak! Contohnya tulang pipi, dagu, hidung, tulang alis, dan garis bibir.
Yang salah di masyarakat adalah, make up untuk menjadi putih. Big no! Jangan sampai kita pake bedak putih yang bikin wajah kita putih banget. No no no!
Kecuali kalau warna kulit memang putih.
Kalau warna bedak lebih cerah dibanding warna kulit, jadinya tuh kayak jenang jamuren. Oiya kalau gak berhijab, bagian tubuh yang terekpos juga perlu loh di make up.
Karena kita harus memilih warna yang pas dengan warna kulit kita. Misalnya bedak, bedak itu untuk menutupi kekurangan dan memuluskan tampilan. Juga untuk mempertahankan foundie agar tetap menempel di kulit.
Nah di kampungku, banyak banget make up artist yang modern, terpelajar dan jago make up.
Sayangnya, gak sepaham sama aku. Karena kebanyakan mereka akan memakaikan foundie dan bedak yang putih jauh dari kulit asli.
Itulah sebabnya pas Vamcan nikah gak pake jasa make up artist. *lagi-lagi pelit!
Sebenarnya warna kulit Vamcan itu udah bagus, wajah sudah ter-define dengan baik, alis juga bagus. Itulah sebabnya kalau ditangani make up artist yang asal templok bisa jadi jelek pake banget.
Nah, untuk itulah Vamcan lebih suka make upan sendiri. Dengan produk yang dipilih sendiri dan terpenting aplikatornya jelas bersih.
Gak kebayang kan? Kalau ditangani make up artist, kuas mereka berantakan dicampur baur, kotor, bekas orang? Syereeeeemmmm.
Tapi banyak juga kok make up artist yang profesional. Cuma dari sudut kepelitan Vamcan sih, lebih milih make up sendiri deh. Satisfied.
Pokoknya semua wanita itu cantik. Every face is unique. Tinggal bagaimana kita merasa cantik dan pintar membawa diri.
Okey ‪#‎done‬

#onedayonepost

Komentar

  1. Setuju .... cantik itu gak harus mahal and make up natural is the best way untuk menunjukkan kecantikan seorang wanita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Can Rien, silakan tinggalkan link untuk saya kunjungi.

      Terpenting, make up itu harus membuat kita tetap menjadi diri sendiri.

      Hapus
  2. Nah sewaktu sekolah aku gak mengenal make up sama sekali, baru setelah masuk kerja mengenal make up. Itu pun penggunaaan sewajarnya saja gak yg sampe menor bgt.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, saya malah baru setaun sukaa make up, dari dulu tomboy.

      silakan tinggalkan link untuk saya kunjungi, semangat ODOP 2.

      Hapus
  3. Haha iya mba. Buat apa musti bayar mahal kalo bisa hemat. Wah mauuu dong aku belajar make up sama mba. Hehe.
    Salam kenal. Yesi ODOP :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya terima kasih salam kenal juga jangan bosen mampir di sini, jangan lupa juga tinggalkan link kamu untuk saya kunjungi.

      InsyAllah saya akan menulis tentang make up lagi, hehehe sotoy.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer