Keresek Part 2

Alhamdulillah akhirnya diberlakukan juga peraturan kantong plastik berbayar, lega rasanya. But wait! Apaaa? Cuma 200 perak??? Omijon ....

Sayang sekali, dengan 200 perak itu masih ada aja yang gak setuju. Kalau saya malah setujunya seribu perak aja sekalian. 200 itu dapet apa sih, permen sebutir aja 500 perak.

Sebenarnya tujuan pemberlakuan peraturan keresek berbayar ini adalah, supaya orang membawa sendiri kantong dari rumah. Eh, tadi saya dengar seorang ibu bilang, "Yah keberatan lah, masa suruh bawa kantong dari rumah?"

Sayang itu wawancara di tivi. Seandainya yang wawancara adalah saya, saya akan bilang, "Eh, Bu. Helllloooooww from the otherside .... Look at the the other places, Bu. Please, love the earth because we only have one earth." Lagipula apa gak sadar di dapur rumah yang namanya kantong keresek bejibun menuh-menuhin ruangan? Hehe, calm down Arwen.

Iya tujuannya kan supaya orang membawa sendiri kantong dari rumah, lalu limbah plastik bisa berkurang. Mungkin seharusnya, peraturan ini diikuti oleh peraturan kantong kanvas juga sekalian. Soalnya di beberapa minmar juga belum menyediakan kantong kanvas.

Kalau kampanye kantong kanvas saya yakin sih para aktivis pecinta lingkungan udah gak kurang-kurang usahanya. Salah satu acara favorit saya juga secara tidak langsung mengajak untuk mengurangi penggunaan kantong keresek dengan memberikan kantong belanja pada bintang tamunya.

Tahu kan, acara itu? Iya, yang, dari lahir udah keren. The one and the only the most beautiful presenter and the most adorable Sarah Sechan. Saya nge-fan sekali sama dia sejak dahulu kala. Gaya presentingnya, kemampuan bahasanya, busananya, I love everything about her.

Kembali ke keresek. Duh, jadi lupa udah sampai mana tadi.

O iya, kesadaran untuk menggunakan re-useable bag. Gak ada salahnya kalau kita bawa kantong sendiri, gak usah malu (walau saya malah pernah ditertawakan gara-gara itu). Tapi justru harus merasa bangga, setidaknya itu tindakan kecil kita untuk bumi tercinta yang cuma satu ini, bumi yang udah bolehin kita lari, nogkrong, tidur, bahkan ee diatasnya. Bumi yang mau kita perkosa (baca;push-up) kapan pun kita mau. Bumi tempat bertumbuhnya segala tumbuhan yang kita perlukan.

Adil gak sih, kalau kita malah ngasih dia keresek bekas yang gak perlu-perlu amat? Yang baru sekali pake, langsung buang? Yuk, ah kita sayangi lingkungan kita, dengan paling tidak kita gunakan lagi kantong yang ada. Jadi, walaupun tidak menghindari pemakaian karena itu sulit, setidaknya kita mengurangi pemakaian.

Iya mengurangi saja, soalnya banyak yang perlu keresek, misal daging, beras eceran, ikan, ayam, kan lebih enak dibungkus plastik. Ini khusus untuk masyarakat sebagai konsumen. Tadi ada yang ngasih masukan juga harusnya bungkus produk juga disoroti, iya saya sangat setuju.

Jadi bukan hanya konsumen yang harus mengurangi, tapi juga produsen produk-produk lain. Paling nggak, bungkus-bungkus makanan, kosmetik, minuman, itu memakai plastik yang ramah lingkungan. Jadi antara produsen dan konsumen saling bahu-membahu menunjukkan kecintaanya pada planet tercinta ini.

Seperti pesan VJ, Love the earth, because we only have one earth. Terima kasih dan maaf yang sedalam-dalamnya apabila dalam penyampaian menimbulkan perasaan tidak enak pada pembaca.
Karena tadi awalnya tidak salam, jadi saya tutup saja dengan bacaan, Alhamdulillah.

You don't have to agree with me ....
#OneDayOnePost