Kopi Perekat Kebersamaan

tempo.co

HOOOOOAAAAMMMMMMZZZZT! 

Ngantuk, pengen ngopi. Hehe. Padahal ngopi nggak ngopi kalau ngantuk ya tetep aja ngantuk. Tapi namanya kebiasaan, kalau nggak ngopi tambah deh ngantuknya. 

Minuman satu ini memang sangat spesial. Begitu istimewanya hingga, hampir setiap kalangan menyukainya. Dari anak remaja, orang dewasa, sampai lansia. Mulai dari yang kaya raya sampai yang biasa aja. Laki-laki maupun perempuan. 

Kopi adalah salah satu minuman yang rasanya pantas disebut sebagai perekat kebersamaan. Penghangat suasana, pencair kebekuan sekaligus mengakrabkan yang kurang akrab. 

Pernah suatu waktu di tahun 2010, saat masih kerja di pegunungan Banjarnegara (tepatnya kecamatan Pagentan) hampir setiap hari disuguhi kopi. Bahkan di setiap rumah yang dikunjungi akan menyediakan minuman itu. Betapa tidak, rasa-rasanya kopi adalah minuman wajib untuk menjamu tamu. 

Sayang banget kalau misalnya kita bilang nggak ngopi, pasti yang punya rumah kecewa. Untungnya aku emang doyan banget ngopi sejak kecil. Karena bapak, setiap pagi selalu bikin kopi buat aku dan mama. Itulah sebabnya aku sudah terbiasa ngopi. Lagipula di pegunungan Banjarnegara itu dingiiiiin, enaknya memang ngopi. Orang sana, akan seneng banget kalau kita dikasih minum dan makan terus kita nikmati, bahkan akan sakit hati saat kita mengabaikan jamuan mereka. 

Tapi, ada tapinya, nih. Ternyata di pesisir Kebumen cewek ngopi itu hal luar biasa dan mungkin aneh. Makanya di sana selalu ada kopi dan teh di meja tamu. Kopi buat laki-laki, teh buat wanita. Ada beberapa orang yang heran ketika tahu aku ngopi. Hehehehe

Nah, waktu kerja di warung kopi aku jadi tahu kalau kopi itu bisa mempertemukan pekerja dari bagian berbeda dan mereka saling sharing di situ. Misalnya bagian kantor dengan teknisi. Bagian manajer dengan OB atau CS. 

Jadi nggak berlebihan rasanya jika minuman spesial yang satu ini disebut sebagai minuman perekat kebersamaan. 

Yang jualan pun beragam, dari kelas ecek-ecek sampai kelas atas yang harganya bisa berkali lipat mahal. Tinggal pilih, di mall ada, di jalan tol ada, di pinggir jalan dan gang ada, di hampir setiap rumah pun ada. 

Asal nggak berlebihan, itu nggak masalah. Enaknya ngopi bareng temen-temen, bareng sodara, atau kalau udah gak jomlo ya bareng uhuk kekasih yang halah kayak saya. Ngopi bareng orangtua pun bisa dijadikan momen untuk kita sharing dan itu nggak kalah seru. 

Jadi siapa nih yang mau ngajakin dan nraktir saya kopi, ucieradinas.blogspot.com kayaknya minat nih ngajak saya nge-es kopi starbuck......

Komentar

  1. Kiraaain ada gambarku di situ. Di sini kopi tubruk bukan starbuk

    BalasHapus
  2. Wakakaka, kopi bubuk pun bolehlah, :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer