Menang Event Aksara dan Takwa






Halo, Gorgeous!

Salam jumpa lagi sama aku di sini. Ya, masih di planet Bekasi. Kali ini, aku lagi bahagia Alhamdulillah. Karena beberapa waktu yang lalu pas lagi duduk bersama ibu-ibu yang mana adalah hal yang jarang aku lakukan ada kurir yang lewat nyariin.

Nah, untuk perpaketan aku emang biasa pake nama pena. Kenapa ya? Ya bukannya aku mau gimana-gimana sih. Cuma di sini, nama asliku aja nggak ada yang tahu. Jadi orang-orang biasa ngenali ibu-ibu lainnya dengan sebutan nama anak. Misalnya Mama Dortumnd. 

Jadilah kemarin Mas kurir itu nyariin Arwen Chandra di nomor rumah 113 C. Eh, ini kurir JNE sih yang kebanyakan kurir JNE sih enak ya sejauh pengalaman aku. Makanya aku itu kalau ngirim atau menerima kiriman ya prioritaskan JNE. Untuk pengalaman di ekspedisi lain, pernah ada yang naruh paket di rumah 131 yang mana aku jadi nggak enak sama yang punya rumah berhubung kenal nggak, sodara bukan, tetangga jauh.... huhuhuw.

Terus, ekspedisi lain lagi, pernah aku ditanyain ini bener Arwen? 
Lha yang dia harap Arwen itu kayak gimana? Cantik kek Liv Tayler gitu? Ampun deh ah! Untuk pengiriman, ya, di eksepdisi yang ini pernah barangku pecah sampai ke cust, meskipun si cust nggak komplain atau minta ganti sih. Tapi ya, tetep aja yakan. 

Tapi sih ya, di balik semua itu aku sangat-sangat menghargai dan berterima kasih atas jasa para kurir dan perusahaan ekspedisi. Tanpa adanya mereka apalah artinya diriku ini, huhuhuwww.

Loh, kok jadi ceritain jasa ekspedisi ya? Haha. Oke masuk ajalah ke pokok bahasan utama yang mana kali ini nggak aku bikin list ina inu, karena nulis langsung jadi enaknya mbladas ajalah. Nah, kali ini aku menang juara 3 kalau nggak salah ya di event 14 aksara dan takwa. Event ini diselenggarakan oleh ketuanya Renandaz Fathir, anak muda berbakat dan beberapa teman lainnya yang membantu.

Kebetulan aku dapat pengumunan event ini di Grup Cerita Kita. Nah, aku ikut deh. Bikin cerpen dengan tema ketakwaan. Aku ikut dan lumayan pede karena pernah juga memenangi event dengan tema yang sama. Waktu itu diselenggarakan di KBM oleh Om Koko. 

Di Event-nya Om Koko aku juara 1, dan dapat hadiah kaos yang ada gambarku. Nah, waktu itu aku nulis cerpen mengenai seorang pekerja bangunan yang lagi dalam kesulitan ekonomi. Suatu ketika datang tawaran pekerjaan, tapi dengan syarat si tokoh utama ini mau melakukan semacam gratifikasi. Dia menolak dan berkonflik dengan sang istri yang memang mata duitan.

Pada akhirnya, si tokoh ini puyeng. Hampir aja dia menyalahi prinsip. Tapi dia berpegang teguh pada prinsipnya dan berhasil dapat tawaran kerja yang lebih besar. Happy ending! 

Untuk di event 14 ini, aku juga nulis tentang seorang laki-laki yang bekerja sebagai pemulung. Ini judulnya 'Sandal Jepit'. Nah, dia adalah orang yang nggak gitu ngerti agama. Jadi dia ingin anaknya belajar agaman dengan benar. Maka nekat menyekolahkan anak di sekolah Islam Terpadu yang biayanya tinggi. 

Suatu hari, dia lagi mulung. Sandal yang digunakan, sudah tipis dan bolong sakin uzurnya. Kakinya kepanasan ketika berjalan. Masuk waktu sholat, dia sholat di masjid sekalian belajar membaca alQuran sedikit-sedikit. Sampai semua jamaah pergi, dia pun keluar. 

Terus, dia melihat banyak sendal jepit yang ada di masjid. Disediakan untuk para jamaah ke tempat wudhu. Terbersit ingin mengambil satu, toh banyak dan jarang digunakan. Tapi baru niat saja sudah tertampar ketika melihat seorang laki-laki, turun dari Alphard dengan istri cantik, tapi lumpuh. 

Dia merasa beruntung bahwa meskipun kepanasan tapi masih punya kaki sehat. Juga berpikir, bahwa siksa di neraka jauh lebih panas berkali-kali lipat andai dia mengambil sandal masjid. Masalah ekonominya? Tidak terselesaikan saat cerpennya ending, tapi dia berhasil untuk menghindari perbuatan tercela. Jadi punya harapan dan lebih optimis. Begitu.

Terus, menurut aku ya. Menang dalam event itu bisa kita usahakan dengan bener-bener memberikan naskah sesuai tema yang ditentukan. Misalnya temanya takwa, nih, aku secara pribadi sih melihat takwa itu sebagai rasa takut. Jadi aku garap cerita-cerita sederhana. 

Kalau tema takwa setauku itu cerita yang misalnya, penjual yang takut dan sangat hati-hati dalam timbang-menimbang, pejabat yang takut pakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, pekerja yang takut menggunakan sumber daya perusahaan untuk diri sendiri, dll. 

Ya setau aku gitu. Karena kebanyakan peserta kadang mengira bahwa tema takwa itu harus yang relijius. Yang mengharu biru, romantis, yang mengajarkan kebaikan secara eksplisit, gitu-gitu. Ya itu juga bagus, tapi mungkin belum sesuai sama kemauan penyelenggara aja jadi belum menang. 

Jadi di event 14 ini aku dapat apa? Nah selain aku, ada pemenang lain yaitu PIPIT NASHWA sama DEWI YUSLIMAH. 

Taadaaa........


Hadiahnya adalah buku Aksara dan Takwa yang ditulis oleh remaja jenius Renandaz Fathir. Alhamdulillah. Semoga ini akan bermanfaat bagiku, bagi semua pembaca lain, juga bagi penulisnya terutama. Aaamiiin. 

Nah gitu, saran aku sih, kalau ikut event yang jelas-jelas aja. Yang ada hadiahnya juga. Aku jujur aja miris sama teman-teman penulis pemula yang mau aja disuruh bikin karya, disuruh follow akun ina dan inu, dengan syarat berderet tapi nyaris nggak ada hadiahnya selain e-sertif dan pulsa yang nggak gede-gede amat. MIRIS!

Mbok yao, para penyelenggara itu lebih berperikepenulispemulaan dikit. Eh kok aku jadi julid ya? HAHA memang aku ini julid, songong dan agak-agak miring dikit.  Bisa-bisa komen "Betapa mulianya hatimu, Ijin syer qaqawwh" akan jadi tagline aku! 

Oh ya, menurut Sobat Gorgeus, apa ini termasuk prestasi nulis? 

Komentar

Postingan Populer