Pengalaman Pertama Ikut Casting Talent

Halo, Gorgeous! 

Jumat, 4 Januari 2019

Pagi itu aku sedang menangis dalam hati, ketika mobil grab yang akan mengantarkanku ke Jakarta melaju pelan tersendat oleh macet. Udara masih sejuk di Bekasi, ketika waktu menunjukkan pukul 7.20 WIB. 

Ada rasa yang membiru kala kepergianku, tak mendapat restu. Pun pujaan aku tak beserta dengan pujaan hatiku, lelaki berusia 14 bulan yang lucu dan menggemaskan. 

Membayangkan ucapan, "Selamat berjuang!" dari orang-orang tersayang. Ah, betapa indahnya. 

Tapi aku sadar hidup tidak akan selalu mudah dan indah. Terkadang aku merasa senang bisa berada dalam kesulitan. Karena tanpa itu semua, apalah artinya? 

Satu jam lebih menempuh perjalanan menuju Ibukota akhirnya aku sampai di area Trans Corp tepatnya di depan menara Bank Mega. Rasanya aku kedinginan dan mual sekali, tak biasa-biasanya. 

Lanjut jalan kaki ke gedung Trans TV untuk kemudian menuju lantai 8 di mana casting yang diadakan oleh HaiBunda (Detik.com) akan dilaksanakan.

Btw, aku dapat info casting ini dari temanku Mbak Widya. Meskipun sebenarnya kalau untuk talent video aku rasa belum bisa. 

Duh, di sana nggak ada orang katrok yang foto-foto. Jadi aku pun sok cool. Padahal ya, excited banget. Aku bahkan kaget ketika di hape ada foto ini. Sepertinya ini dari kamera selfie, karena aku berniat selfie tapi malu. 😅 

Setelah cang cing cung di resepsion, aku naik ke lantai 8 setelah dikasih kartu pisitor. Ya dengan sok cool juga yakan, ikut para karyawan di situ. Gosah kleatan baru pernah kunjung. 

Di resepsion lantai 8, ketemu sama Mbak siapa gitu. Cantik berhijab syari, aku disuruhnya nunggu. 

Beberapa lama nunggu, dalam perasaan yang gak tentu, campur aduk, finally, suami WA. Ngirim foto ananda lagi tidur. Ini adalah momen terbaik di dalam keseluruhan cerita ini. 

Ketika jam menuju jam 11 siang, ada peserta casting lain, seorang anak usia tiga tahunan yang aktif dan ganteng, ya panteslah dijadikan bintang-bintang. Aku? Akumah apa atuh! Modal nekat. Kemudian yang kutunggu-tunggu datang juga, Mbak Amel. Tapi dia mendahulukan si cowok kecil tadi. 

Nah, waktu aku lagi duduk-duduk di situ, ada tiga orang cewek yang tinggi. Mereka benar-benar artis. Cuma aku lupa namanya. Mereka mondar-mandir di situ karena ganti costum. Dan parahnya ya, aku tetep sok cool aja gitu, nggak yang terus ngajak selfie mumpung ketemu. Ah! 😂 parah. 

Foto ini juga kayaknya gak sengaja kuambil waktu mau masuk. 

Menjelang jam makan siang, karena para karyawan nyebut-nyebut makan siang, aku dihampiri oleh Mbak Amel yang merupakan koordinator (gatau istilahnya) casting talent HaiBunda. 

Mbak Amel ini orangnya selain cantik juga sopaaaaan banget. Berkali-kali bilang maaf karena membuat kununggu. Sama bilang makasih juga udah mau datang untuk casting. 

Ya mau gimana lagilah yakan? Namanya juga usaha. Haha. 

Habis itu aku diajaknya ke studio. Terus kameran on, aku disuruh kenalkan diri dan ada semacam situasi yang harus aku bahasakan secara audio visual (deskripsi macam apa ini).

Setelah itu, Mbak Amel lagi-lagi berterima kasih dan nganter aku lif. Oke. Turun dan pulaaaang. Pulangnya biar iritan, naik grab motor ke stasiun lanjut naik kereta dan lanjut naik grab motor lagi. Yang semua cuma ngabisin 30 ribu. 

  Meskipun ya mungkin casting bagi beberapa orang adalah hal biasa, hal yang udah sering diikutinya, tapi bagiku sendiri ini benar-benar pengalaman yang menyenangkan, seru, berkesan, dan hebat aja. Bukan hal biasa. Ini hal luar biasa. Hahaha. Tuhkan sok cool sih.

Ya meskipun belum ada kabar hasilnya gimana. Itu gak jadi persoalan penting. Karena intinya aku udah berusaha. Mau nanti dipanggil atau nggak pasti itu yang terbaik. Hehe.