POND'S X MAUDY AYUNDA EXFOLIATING KIWI

Halo, Gorgeous! 

Umh, so good to be back here. Setelah pekan yang berat, semuanya seolah berlalu dengan baik, Alhamdulillah wasyukurillah. So here I am. Di sini aku ada untuk ngasih tau ke teman-teman, atau mungkin besok aku juga akan nge-vlog juga mungkin, bukan tentang lifestyles yang udah ada di YouTube maupun Instagram, tapi tentang orang-orang seenggak penting aku. Bukan dalam artian negatif tentunya. 

Bahwa adaloh orang-orang di dunia rakyat jelata, yang mencoba bahagia dengan berbagai cara yang bisa jadi caranya itu sangat sederhana. Karena hidup di level bawah itu sebenarnya ya, sama juga ada tantangan dan rintangan, jadi tinggal pinter-pinternya aja.  

Oke pembukaannya segitu aja. Karena aku ada janji sama kawan-kawan untuk mengulas satu produk pembersih muka yang aku beli di Idm. Ponds X Maudy Ayunda Exfoliating Kiwi 

Nah, facial foam ini supaya aku bisa cerita, telah kuguna selama satu pekan bahkan lebih tanpa didampingi sabun pembersih lain. 

Kemasan:

Kemasannya adalah alasan utama aku membeli produk ini. Warnanya eye catching! Sungguh sebuah alasan yang kurang hebat mengingat ini akan digunakan ke muka. Bukan cuma diliatin. 

Ya orang mungkin akan cek ingredients, kandungan, alergen, manfaat, scent, dlsb. Tapi, buatku cukup ada perasaan tiba-tiba mau beli dan ada uangnya aja, hahaha.

Kemasannya emang lucu kuning-kuning ceria. 

Klaim:

Facial Cleanser dari Pond's dengan kandungan Purifying Natural Scrub untuk mengankat sel kulit mati, membersihkan kotoran dari pori-pori kulitsecara menyeluruh. Scrub lembutnya mampu membantu mengankat komedo serta sisa make up dari wajah.

Rasakan kulit bersih, segar dan cerah menyeluruh setiap hari.

Cara penggunaan: 

Basahi wajah, buat busa pada tangan, pijat lembut pada wajah dan leher. Bilas hingga bersih. Untuk hasil maksimal gunakan secara teratur minimal dua kali sehari.

Pendapat pribadi:

Memang pembersih yang mengandung scrub sebaiknya tidak digunakan setiap hari. Aku juga dapat komen ini di FB ketika post foto produk ini. Ya... ya... ya... tapi kalau kulit nggak masalah ya nggak apa sih kupikir lagipula khusus untuk produk ini scrubnya itu jarang dan lembut banget, kecil-kecil gitu.

Selama pakai ini tanpa sabun lain pun aku nggak merasakan efek kanebo kering setelah cuci muka, seperti kalau pakai produk sejenis. Brightening deep cleansing bukan cuma overclaim. 

Ini bisa bener-bener bersihin muka dengan tetep lembut, tanpa jadi kaku atau ketarik.

ini adalah keadaan muka sebelum cuci muka.

ketika selesai cuci muka pakai Pond's

Nggak gitu kelihatan sih, tapi aslinya jadi sedikit lebih cerah dan tentunya bersih. Nah, kalau masalah kulit ya, nggak mungkin selesai dengan pembersih seorang diri. Karena butuh teman-temannya. Saat ini aku lagi nggak merawat kulit, jadi semaca flek ya akan tetap setia di situ. 

Dan beginilah keadaan muka yang sesungguhnya tanpa tedeng aling-aling. Jadi, biasanya ketika aku unggah foto di FB itu, aku pakai fitur mempercantik di kamera hape. Ya, nggak semulus kelihatannya. 

Aku jadi sadar satu hal, betapa menderitanya dulu. Karena aku sama sekali nggak bisa menerima kritik dan komplain, meskipun saat ini juga. Tapi saat ini sebabnya lebih ke cuek dan egois, sedang dulu ketika mendapat komplain aku akan merasa bersalah dan jadi orang paling bersalah di dunia. Pulang ke rumah pun masih membawa itu.

Sedangkan saat ini, masalah yang datang, komplain, kritik itu lebih banyak datang. Masalah pun lebih besar dan esensial, tapi lebih bisa cuek dan memilih mana yang harus lebih dipikirin mana yang bisa dipikir sambil lalu.

yeaaayyy! Aku tua! 

Kesimpulan:

Untuk produk ini secara keseluruhan aku suka, teksturnya, wanginya, hasilnya, harganya, patut dicoba paling nggak buat selang-seling, karena sekarang aku dah pakai lagi sabun buahku. Cuma, belum tentu aku akan beli produk ini lagi.

Dan ya, review ini cuma jalaran buat aku ngoceh si, buat meringankan beban. Karena aku belum benar-benar baikan. 

Setidaknya ya, kita beruntung ketika berada di lingkungan yang suportif. Terutama aku yang nggak bisa membayangkan diri berada di keadaan kebanyakan wanita di desaku yang di rumahnya nggak ada buku, yang jadi ibu dan  istri dengan tantangan baru tanpa pengetahuan baru. Berpenampilan lebih tua dari usia, jadi melebar, stres tanpa bisa cuap-cuap kaya gini.

Ya, aku sangat-sangat beruntung karena meskipun kedua kaki terikat, tapi kepalaku bisa ke mana-mana. Melihat warna-warna dan hal baru.

Pada satu titik ini aku bahagia.....