[REVIEW] Everything You Need To Know About Buzzer On Socmed
Everything
You Need To Know About Buzzer
Halo, Gorgeus!
Sehat? Semoga iya juga
bahagia. Kali ini aku mau curhat-curhat manja. Semoga nggak membosankan dan ada
manfaatnya. Pernah dengar atau baca
istilah Buzzer? Pasti sering dong ya. Apalagi di era sosial media seperti saat
ini.
Nah, sekarang aku mau
menumpahkan semua yang aku tau tentang Buzzer dan inidari sudut pandang pribadi
aku aja. Bukan berdasarkan keilmuan, ya pokoknya curhatan aja gitulah intinya
santai dan nggak sangat personal.
Nah, jadi buzzer adalah
istilah yang digunakan di media sosial untuk orang-orang yang memberikan
informasi mengenai barang atau jasa yang bukan miliknya. Kalau ingat kata
buzzer yang teringat olehku adalah golden buzzer yang ada di acara Got Talent.
Ituloh yang kalau ada peserta yang bagus banget, bakal langsung lolos.
Kalau
di kamus Buzzer artinya bel. Bel untuk memberitahu, teeeeetttt.
Jadi fungsi buzzer di
media sosial untuk ngebel atau ngasi tau orang-orang, woy, iniloh ada produk
bagus! Biasanya akun-akun buzzer ini followernya banyak, aktif di media sosial,
terus interaksnya cepet. Lebih jauh, bisa nulis untuk mempenagruhi, bisa
mengajak orang melakukan tindakan.
Misalnya mengajak untuk
membeli, mengajak untuk like atau follow, mengajak untuk share postingan, ikut
seminar, dll. Bagus untuk pengusaha UKM yang butuh untuk mengedukasi audiens
agar produknya lebih dikenal.
Buzzer ini tugasnya
kalau bisa dibilang mulia ya mulia. Karena dia membantu orang. Bisa membantu
meluaskan jaringan pemasaran suatu produk, bisa membantu branding usaha.
Terus
apa bedanya sama endorsement?
Bedanya apa ya? Uhm,
aku sendiri membedakan berdasarkan ini:
Kalau endorsement itu
dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar popular. Kontraknya ada. Keuntungan
bagi orang yang melakukan endorsement itu berupa barang yang dia endors juga
ada komisi dari kegiatan itu sesuai kesepakatan.
Sedangkan buzzer sama
aja sih. Cuma biasanya, dia hanya mendapatkan salah satu antara komisi atau
produknya saja. Kadang-kadang juga hanya mempelajari suatu pengetahuan produk
tanpa mencoba/memakainya.
Kalau sudah dapat
barang untuk digunakan dan mendapat komisi setelah melakukan promosi di media
sosia ya berarti endorsement (dukungan). Gitu sih sependek pengetahuan aku.
Terus
akhir-akhir ini kata Buzzer disempitkan
oleh beberapa pihak menjadi berkonotasi negatif.
Ya biarkan saja mungkin
dia lagi PMS, atau belum kenal pasti. Itu juga dampak dari kegiatan buzzer
politik yang cenderung negative misalnya mendukung ujaran kebencian dan ho-aks.
Ya memang tahunnya lagi
tahun politik, mau gimana lagi. Masa iya mau pindah ke lain waktu pakai time
machine. Aku sebagai orang yang biasa menjadi buzzer bagi kawan-kawan pebisnis
ya biasa ajalah. Mau bantu edukasi terkait inipun ya belum waktunya. Belum
punya jam terbang tinggi.
Hahaha. Jadi gitu ya,
Sobat Gorgeous, buzzer itu nggak selalu negative malah kadang positif andai
saja niatnya diluruskan. Niat bantu usaha teman. Gituloh, kalau perkara komisi
atau keuntunga lain ya anggap aja bonus.
Cara
untuk menjadi buzzer UKM
1. Langsung
ke pemilik usaha. Lamar aja, Mas, Mbak, sini tak bantu promo.
2. Melalui
Training Online, misalnya training status facebook untuk menjual.
3. Melalui
Pertemanan, nah ini yang paling senang. Kita bertemanlah dengan banyak orang
dari banyak daerah dengan banyak karakter beda, latar belakang beda.
4. Bikin
Kegiatan Promosi sendiri, beli produknya lalu ulas dan pengaruhi orang lain
agar ikut beli.
5. Cintailah
rasa sakit itu karena ia berharga! Hahaha, jasss kiding…
Itu gambarnya sangat provokatif...
BalasHapusHahaha... Ya sekali kali pakai gambar sendiri kaka...
HapusHahaha... Ya sekali kali pakai gambar sendiri kaka...
Hapus