Salah Kamar



Apa-apa yang salah itu jatuhnya memalukan, menyedihkan, dan menyisakan rasa bersalah. Apalagi kalau salah kamar. Harusnya masuk kamar sendiri malah salah masuk kamar dan mengganggu privasi orang lain. Seperti hal-nya seorang wanita biasa seperti saya, yang masih menggunakan produk kecantikan. Akan terasa salah kamar apabila berbincang dengan mereka-mereka yang syar'i dan menganggap semua itu haram dan tabaruj.

Walaupun saya berpendapat, bahwa mempercantik diri juga bagian dari mensyukuri nikmat Ilahi. Yaitu dengan merawat diri, titipan dari-Nya. Selain itu berias untuk menyenangkan pasangan adalah hal yang menentramkan suami istri dalam berkasih sayang. Akhirnya semua itu kembali pada, rasa syukur kita terhadap nikmat yang ALLAH swt berikan. 

Namun hal itu akan percuma saja, memaksakan pendapat kita pada orang lain bukanlah hal yang bijaksana. Kecuali memang ada kesempatan menjelaskan, pun harus menjelaskan sewajarnya. Karena setiap pilihan orang pasti ada sebabnya, dan kita harus hormati itu. 

Hal lain misalnya, seseorang yang merasa kaffah dalam beragama, menasehati orang lain dalam grup sastra karena karya orang itu dianggap melanggar syariat. Akan tetapi orang yang dinasehati menganggap itu berlebihan, apalagi dengan mengeluarkan dalil-dalil serta membacakan ayat kepadanya. Itu juga salah kamar. Karena walau bagaimana pun, grup sastra memang sangat beragam isinya. Seperti sastra itu sendiri. Kita tidak boleh memaksakan orang untuk ikut dengan apa yang kita yakini. Karena orang lain belum tentu sependapat. 

Walau sebenarnya keagamaan, juga termasuk bagian dari sastra. Bukan berarti semua penghasil karya harus menghasilkan karya yang relijius, karena kalau dicermati dengan seksama, karya yang kurang atau tidak relijius pun terdapat makna atau pesan baik tersurat maupun tersurat, untuk kita jadikan pelajaran. 

Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jangan sampai salah kamar, malu jika sampai ada yang bilang, "Eh ini kan kamar khusus untuk pakaian, kenapa kamu memaksa untuk memasak di sini?" misalnya. 

Salah kamar juga terjadi pada orang kurang perhatian dan kasih sayang. Jika di dalam hidupnya kekurangan kasih sayang, merasa tersakiti, dibully dan lain sebagainya, maka akan mencari perhatian di dunia maya. Ya pacaran ganti-gantilah, ya jenis kelamin ganti-gantilah, atau malah pura-pura mati atau bunuh diri. 

Kamar yang dipilih salah. Harusnya dia ke kamar  keluarga, membina hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya. Berkasih sayang dengan saudara, teman, atau sahabat, sebelum semua kamar salah baginya dan yang paling tepat adalah kamar rumah sakit jiwa. Na'udzubillah. 

Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari salah kamar, dan kalau pun salah entah itu terpaksa atau tak sengaja, kita berbesar hati untuk mengakui dan meminta maaf. Tak mudah memang. Saya sendiri belum tentu bisa, tapi mudah-mudahan suatu saat ketika salah saya ingat pernah menulis ini dan menjadi sebuah peringatan.

Mudah-mudahan langkah ini dipermudah untuk memilih kamar yang tepat, kamar dimana ada seseorang yang menanti saya dengan senyum yang meneduhkan. Juga sapaan lembutnya serta sentuhan kasih sayang.... ehhhmmm, good night. :)

Komentar

Postingan Populer