BABY BLUES SYNDROME





Sebelumnya Awen tak pernah mengerti dan hanya sedikit menduga apa itu BBS sebelum mengalaminya sendiri.
Terjadi ketika Dortmund lahir, pada tanggal 5 Oktober 2017 tepat limabelas menit lewat tengah malam. Perlu sedikit keberanian untuk mencurahkan hal ini lewat tulisan. Karena hingga saat ini, Awen tidak yakin ada yang mengetahuinya bahkan suami.
Awen selalu merasa kuat dan berusaha baik-baik saja, bahkan ketika bidan desa menanyakan hal ini, apakah Awen dilanda perasaan sedih yang tak habis-habis? Entah apa yang terlintas dalam benak kala itu sehingga yang keluar dari mulut ini ialah lelucon yang sama sekali tidak lucu, “Saya baik-baik saja, mungkin hanya sedikit kurang piknik.”
Bu Hayatun selaku bidan desa yang mengontrol kondisi saya selama di kampong pun menjawab bahwa saat ini Awen belum boleh piknik.
Kepada ibu kandung, tidak ada sepatah katapun yang Awen utarakan terkait rasa sedih yang tak habis-habis selain mengeluh sakit dan mengantuk.
Kepada Wak Darti yang datang untuk membantu, Awen hanya bersyukur ketika tangannya menjamah tubuh yang sakit dengan lembut dalam diam. Sesekali menjawab pertanyaannya, bahkan Awen bilang ASI, perut semua baik-baik saja.
Nyatanya tidak.
Selain rasa sakit di hampir seluruh tubuh, Awen juga menderita sakit kala menyusui. Karena menyusui ternyata sakit dan membuat luka bahkan membuat menangis saking sakitnya.
Belum lagi komplikasi pasca melahirkan. Awen rasa itu karena kelalaian pihak faskes menangani kelahiran Dortmund. Bagaimana buruknya Awen diperlakukan di faskes, bahkan hingga menimbulkan komplikasi, fatal.
Ada jaringan tertinggal di dalam rahim. Namun, Alhamdulillah bisa dilakukan tindakan pengambilan manual oleh bidan Hayatun (Semoga beliau selalu dikaruniai kesehatan dan kesejahteraan, aamiin).
Setelah dicek USG, rahim sudah bersih sehingga tidak perlu adanya tindakan lanjutan. Rasanya Awen ingin marah dan menuntut faskes, namun satu hal yang Awen yakini bahwa kerja manusia memang tidak semuanya sempurna.
Dan kami sekeluarga sepakat untuk merelakan begitu saja, toh semua baik-baik saja.
Tidak ada yang tahu apa yang Awen benar-benar rasakan, sehingga suatu malam rasanya sudah tak tertahan dan Awen menangis di pelukan suami yang bahkan belum paham apa yang terjadi, mungkin hingga saat ini…..
Anehnya, ketika semua bertambah buruk adaa saja yang membuat keadaan menjadi lebih buruk…. Ada suatu masalah besar di rumah, sehingga dengan terpaksa Awen membawa bayi yang masih lemah  menempuh perjalanan naik bus ke Bekasi. Di sinilah Awen berada sekarang.
Tak ada kerabat ataupu orangtua yang ikut mendampingi, hanya Awen, suami, dan bayi. Itu adalah ke sekian kalinya Dortmund begitu Awen menamainya, berlaku sebagai anak yang sangat pengertian.
Nak, semoga kelak kau akan sampai di sana, sebagai awal sebelum engkau sampai ke kota-kota lain di dunia. Jangan kau seperti ibumu,…
Meski begitu, dalam keadaan yang terbiru dalam hidup, Awen juga merasakan tangis bahagia, ketika, pada akhirnya ASI mentes, ketika untuk pertama kalinya Dortmund tersenyum, ketika mengetahui ia tumbuh dengan baik.
Dan bayiku, masih dan selalu menjadi anak yang pengertian. Mudah diurus ketika Awen hanya sendirian, tak pernah sakit ketika banyak kebutuhan yang harus dibeli, tak memilih sufor serta diaper mahal….
Dia selalu menjadi Dortmund-ku yang pengertian, dan semoga selalu begitu. Semoga ALLAH subhanahu wata’ala membudahkan kami orangtuamu, dalam memdidik dan membesarkanmu sehingga engkau menjadi versi terbaikmu…
Itu harapan terbesar Awen saat ini dan seterusnya. Aaamiin.


Komentar

  1. persis kaya aku kena baby blues sindrom. emang ibu itu harus bahagia kalo bbs gini aku lebih menyalahkan sikap sang suami, hehe. tetep semangat bun. anak bahagia terlahir karena ibu bahagia. btw bekasi mananya? aku juga bekasi. bantargebang, perum narogong, tambun selatan haha

    BalasHapus
  2. Toss.. Saya juga kena baby blues waktu lahiran anak pertama tahun 2015. Hampir tiap malam selama semingguan nangis di dada suami saat blio tidur. Bangun2 suamiku bingung kok bajunya basah. Hey, itu basah oleh air mata akuh... Hahaha

    Alhamdulillah pas lahiran anak ke 2 baru2 ini tidak lagi mengalami baby blues. Mbak Awen gak percaya? Coba aja punya anak ke 2..😅😆😆

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer